Sakit : Dosamu Sedang Dihapus

Foto : Pinterest 


Oleh Arif Ramdan, S.Sos.I. M. A 
| Pembimbing Bashirah Media 


SAKIT adalah kondisi di mana badan seseorang tidak sedang dalam kondisi baik atau terganggunya sistem daya tahan tubuh karena sesuatu, gangguan virus misalnya.


Seseorang yang sakit akan mengalami penurunan daya tahan tubuh. Untuk itu, diperlukan proses pengobatan agar kembali pulih seperti biasanya.


Rasa sakit terkadang membuat seseorang mengeluh, meratapi apa yang dideritanya. 


Islam melarang keluh kesah atas sakit yang diderita seseorang.


Rasulullah SAW pernah bersabda, “Janganlah kamu mencaci maki penyakit demam, karena sesungguhnya (dengan penyakit itu) Allah akan menghapuskan dosa-dosa anak Adam sebagaimana tungku api menghilangkan kotoran-kotoran besi.” (HR Muslim)  


Sakit tidak selamanya musibah, ada banyak hikmah di balik sakit yang diderita seseorang.


Dalam buku The Power of Husnudzon, Ipnu R Noegroho mengurai hikmah pada sakit yang diderita seseorang.


Pertama, sakit bisa menghindari kita dari siksa api neraka. Dalam sebuah riwayat dijelaskan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sakit demam itu menjauhkan setiap orang mukmin dan api neraka.” (HR al-Bazzar).


Kedua, sakit bisa menjadi penghapus dosa bagi kita. Seperti sabda Rasulullah SAW dalam hadis riwayat Muslim, “Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus, kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengannya dosa-dosanya.”


BACA JUGA : Jangan Terlalu Sering Tidur, Banyak Bahaya Mengintaimu


Ketiga, sakit bisa menjadi sumber kebaikan bagi seseorang jika dia bersabar. Hal tersebut sejalan dengan sebuah hadist di mana Rasulullah Saw bersabda :

“Sungguh semua urusannya merupakan kebaikan, dan hal ini tidak terjadi kecuali bagi orang mukmin. Jika ia mendapapat kegembiraan, maka dia bersyukur dan itu merupakan kebaikan baginya dan jika mendapat kesusahan, maka dia bersabar dan ini merupakan kebaikan baginya.” (HR Muslim) .


Keempat, sakit bisa membuat kita kembali mengingat Allah. Sebagaimana yang diketahui, kadang kita hanya ingat Allah di kala kesusahan dan diberi cobaan. Sementara saat diberikan kebahagiaan, kita mendadak lupa dengan Rabb semesta alam.  


Kelima, sakit bisa membuat kita lebih optimis untuk bertahan hidup. Salah satu moral yang harus dimiliki oleh seorang mukmin ialah tidak boleh menyerah dengan sakitnya. 


Dalam keadaan sakit, pintu silaturrahmi juga akan terbuka lebar. Ketika sakit maka keluarga yang jarang bertemu datang menjenguk, menghibur, penuh senyum, rindu mesra. 


Maka, berbahagialah atas sakit yang engkau derita. Karena di sini, kita sedang diberi kesempatan membersihkan diri dari dosa. []

Lebih baru Lebih lama