Kisah Di Balik Gerobak Hijau Bu Imas

Foto : Arina Islami

BASHIRAHNEWS.COM - Tangan tua yang telah keriput itu terlihat begitu cekatan mengambil gorengan untuk pembelinya. Bermacam gorengan dan kue tersedia di gerobak hijau yang setiap hari didorong sambil menjajakan dagangannya.


Kaki yang tak muda lagi masih kuat melangkah setapak demi setapak jalanan bersama gerobak hijau yang setia menemani mencari pundi-pundi rupiah. Panasnya sengatan matahari tak menyurutkan semangat untuk menjajakan dagangannya sambil berkeliling di komplek Pesantren Shuffah Hizbullah Al-Fatah

Imaspupah nama lengkapnya, yang akrab disapa 'bu Imas' kini telah berusia 58 tahun. Ia tinggal bersama suaminya di lingkungan Pesantren Shuffah Hizbullah Al-Fatah, Desa Pasir Angin Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor.

Bu Imas dulunya merupakan gadis desa asal Sukabumi. Di masa mudanya ia mempunyai hobi yang menarik yakni naik gunung. Ia juga kerap membantu orangtuanya bercocok tanam di ladang, mencari kayu bakar dan mencari rumut untuk hewan ternak milik bapaknya. Bu imas adalah wanita yang mandiri, setiap ada sesuatu yang ingin dibeli ia tidak pernah meminta kepada orangtuanya, ia bekerja mencari uang sendiri.

Di tahun 1983 ia pun menikah dengan pria asal Jakarta, sehingga membuatnya harus pindah ke Jakarta mengikuti suaminya. Kemudian pindah ke Cileungsi sekitar tahun 1996.

Sebelum berjualan keliling, ia pun sempat bekerja di pabrik konveksi, dan juga pernah bekerja di negeri jiran Malaysia selama satu tahun lamanya.

Setelah pulang ke Indonesia bu imas mulai merintis berjualan kue dan aneka gorengan di tahun 2004 bertempat di sekitar sekolahan. Lalu pada tahun 2011 ia mulai jualan keliling dengan mengendarai sepeda. Tepat pada tahun 2016 ia beralih menggunakan gerobak dorong hingga sekarang.

Kesehariannya tak seperti kebanyakan orang, setiap malam ia dibantu oleh suaminya membuat kue untuk dijual esok hari. Pada pukul 6 pagi ia sudah menyiapkan gerobak dan menyusun beberapa kue yang sudah dibuatnya. Kemudian sekitar pukul 6.30 wanita bertopi merah muda itu dengan penuh harapan dan rapalan doa mulai berangkat dari rumah dan berhenti dipertigaan tak jauh dari tempat tinggalnya, selagi menunggu orang-orang mengantar kue-kue titipan ia juga melayani pembeli. Selesai berkeliling dan pulang ke rumah sekitar pukul 13.30.

Bu Imas berjualan untuk menghidupi kebutuhan sehari-hari. Sang suami sudah tak mampu lagi bekerja karena sakit yang sudah diderita sejak lama. Walau di usia yang sudah hampir senja itu bu Imas masih terlihat segar dan bersemangat berjualan.

Ibu dua anak ini mengaku lebih senang berjualan keliling dibanding di lapak, menurutnya jika di lapak ia lebih merasa capek karena kebanyakan duduk. Sedangkah jika keliling bisa sambil berolahraga dan menyehatkan tubuh.

Untuk tetap menjaga staminanya bu Imas selalu mengonsumsi suplemen vitamin dari herbalife. Menurut pengakuannya dulu suaminya menderita sakit asam lambung yang sangat parah hingga setiap hari hanya bisa makan bubur saja. Namun setelah rutin mengonsumsi herbalife kini sudah bisa makan nasi.[]

Lebih baru Lebih lama