Ibumu Malaikatmu




Oleh Alif Fardan | Mahasiswa STAI Al-Fatah Cileungsi, Bogor 



SETIAP orang pasti mempunyai ibu, baik yang masih ada maupun yang sudah tiada. Tanpa perantara ibu, kita tidak akan ada di dunia ini. Tapi tahukah anda bagaimana perjuangan ibu kita dulu merawat kita, membesarkan kita? Sungguh tak terbayangkan bukan?

Seorang ibu bukan hanya seorang perawat, bukan hanya seorang pahlawan tanpa jasa, bukan hanya sekedar orang tua, tapi lebih dari itu. Ibu kita adalah seorang malaikat berwujud manusia.

Dalam sebuah alkisah :
Suatu hari di surga, ada seorang bayi yang siap dilahirkan ke dunia. Namun, dia merasa amat bimbang dan memulai bertanya kepada Tuhan.
“Tuhan, aku masih kecil dan begitu lemah, mengapa aku harus lahir ke dunia? Siapakah yang akan melindungiku nantinya?’’ tanya Si Bayi.

Tuhan pun menjawab, “Dari sekian banyak malaikat-Ku, telah Kupilihkan satu untukmu. Dia akan merawat dan menjagamu.’’

Si Bayi berkata lagi, “Tapi di surga ini, aku bisa bebas bernyanyi dan tersenyum sepanjang hari dan aku sangat bahagia jika boleh berada di sini selamanya.”

Tuhan kembali berkata, “Dia akan menyanyikan lagu untukmu setiap saat dan dia akan membuatmu selalu tersenyum. Kau akan merasakan cinta dan kasih sayang sepanjang hari dan itu pasti membuatmu bahagia.”

Namun, Si Bayi bertanya lagi, “Bagaimana aku mengerti bahasa mereka, sedangkan aku tidak pernah tahu bahasa apa yang mereka pakai?”

Tuhan pun menjawab, “Malaikatmu itu akan membisikkan kata-kata paling indah di telingamu dan akan mendampingimu sepanjang hari. Dengan kasihnya, dia akan mengajarimu berbicara dalam bahasa manusia.”

Si Bayi lagi-lagi bertanya, “Bagaimana kalau aku ingin berbicara dengan-Mu?”


Tuhan menjawab, “Malaikatmu akan membimbingmu. Dia akan menengadahkan tangannya bersamamu dan dia akan mengajarimu cara berbicara kepada-Ku, yaitu berdoa.’’

Si Bayi kembali menyidik, “Tapi, kudengar di bumi banyak orang jahat. Siapa yang akan melindungiku?”
Tuhan menjawab, “Malaikatmu akan melindungimu, dengan taruhan jiwanya sekalipun”

Si Bayi menyanggahnya, “Tapi saya akan bersedih karena tidak melihat Engkau lagi.”

Tuhan berkata, “Malaikatmu akan menceritakan kepadamu tentang aku, dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepadaku, walaupun sesungguhnya aku selalu berada di sisimu."

Saat itu surga begitu tenangnya sehingga suara dari bumi dapat terdengar dan Si Bayi dengan suara lirih bertanya, “Tuhan, jika saya harus pergi sekarang, bisakah engkau memberitahuku, siapa nama malaikat di rumahku nanti?”

Tuhan menjawab, “Kamu dapat memanggil nama malaikatmu itu, IBU.”

Terlepas dari kisah di atas fiksi atau bukan, tapi cerita tersebut menyadarkan kita bahwa sosok ibu memiliki peran mulia yang tak akan terganti.

Maka mari kita sebagai anak yang sadar akan perjuangan orang tua kita khususnya ibu, berbaktilah kepada orang tua kita!

Jangan lupa mendoakan orang tua kita setelah sholat. Semoga kita menjadi orang yang bisa memuliakan orang tua di dunia dan di akhirat kelak. Aamiin ya rabbal alamin.[]

Lebih baru Lebih lama