Hiduplah di Dunia Nyata


Oleh Muhammad Afif Wafa | Mahasiswa STAI Al-Fatah Cileungsi, Bogor 


KITA semua sudah tahu tentang bahayanya bermain atau menggunakan smartphone dan sosial media (sosmed). Pasti sudah berada di luar kepala kita tentang masalah ini, yaitu tentang berhati-hati dalam menggunakan smartphone atau sosmed untuk tidak membuka situs-situs yang dilarang, tidak bermain game berlebihan, dan lain sebagainya.

Akan tetapi tahukah kalian ada yang lebih berbahaya dari masalah itu?

Para pembaca yang budiman, banyak sekali pemuda pemudi yang ketika menggunakan smartphone atau sosmed, mereka hanyut dalam perasaan mereka sampai mereka bisa badmood, galau, marah, dan lain sebagainya hanya karena kata kata yang mereka dapati di dalam sosial media tersebut. Entah karena chatting, grup ataupun postingan orang lain.

Padahal semua itu belum tentu untuk mereka, tetapi karena tidak bisa mengolah emosi dalam dirinya sehingga mereka baper dengan kata tersebut.

Tidak jarang masalah antara lawan jenis yang setiap hari bercengkrama di media sosial, contohnya WhatsApp. Awalnya mereka berkenalan, lama kelamaan saling berbagi pengalaman, berbagi cerita, hingga akhirnya mereka jatuh cinta di dalam dunia maya tersebut.

Wajarlah namanya juga dunia maya pasti dong cintanya juga cinta yang maya. Jangan disalahkan kalau ternyata ditinggal begitu saja.

Lalu apa saja yang harus kita perhatikan dalam menggunakan sosial media supaya kita tidak mudah baper, entah dalam artian kekecewaan, sakit hati ataupun jatuh cinta?

Mari kita bahas bersama-sama.

Pertama, harus kita pahami dulu bahwasanya sosmed itu adalah dunia maya bukanlah dunia nyata. Orang yang menangis di dunia maya bisa jadi sedang tertawa bahagia di dunia sesungguhnya.

Orang yang perhatian di dunia maya, bisa jadi sedang jalan dengan yang lainnya. Jadi jangan pernah 100% kita percaya kepada siapapun di dunia maya ini. Supaya kita tidak mudah baper dengan kata kata mereka, entah kata yang baik atau kata yang buruk.

Lalu selanjutnya adalah selalu berpositif thinking. Ketika ada yang menghina, kita anggap bercanda. Ketika ada postingan yang menyakiti hati, kita anggap postingan itu bukan untuk kita. Ketika ada yang menyatakan isi hati nya atau jatuh cinta, suruhlah mereka mendatangi rumah kita, untuk membuktikan cintanya. Karena tidak sedikit orang yang baper karena dunia maya dan efeknya di dunia yang sesungguhnya, pastilah itu sangat merugikan bagi kita.

Lalu yang tidak kalah penting adalah jangan sampai kita menaruh hati di sosial media. Ketika ada yang menghina, kita sakit hati. Ketika dicuekin di grup kita badmood. Ketika ada yang mengungkapkan isi hatinya atau jatuh cinta kita terima, padahal kita tidak tau apakah orang itu serius atau cuma bercanda. Maka wajar saja jika banyak kekecewaan, ketika kita menaruh hati di dalam sosial media.

Intinya, jangan sampai kita diperbudak oleh sosial media. Jangan anggap bahwa sosial media itu dunia nyata. Selalu berpositif thinking dalam menggunakannya dan tidak menaruh hati di dalamnya.

Ucapkan selamat tinggal pada kata baper di dunia maya dan hiduplah bahagia di dunia nyata.

Tiada gading yang tak retak tiada kesempurnaan melainkan kesempurnaan Alloh SWT.

Kritik dan saran selalu kami terima, demi kebaikan kami di kemudian hari.[] 

Lebih baru Lebih lama