Deretan Karya Anak Bangsa Yang Diakui Dunia Internasional, Namun Ditolak Di Negeri Sendiri

Foto : Ricky Elson

Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alamnya. Tak hanya kekayaan alam hayati saja yang membuat mata dunia terbelalak dan fokus memandang Indonesia. Kekayaan intelektual dari sumber daya manusianya pun juga tak kalah membanggakan.

Banyak anak bangsa yang berhasil menemukan penemuan jenius yang dapat membantu dan mengubah dunia. Namun sayangnya mereka kurang mendapat apresiasi dan kurang dihargai, sehingga mereka lebih memilih berkarya di negeri orang dari pada di negeri sendiri.


Apa saja penemuan canggih yang mereka temukan? Berikut daftarnya.

1. Mobil Listrik


Bukan hanya Jerman dan Amerika, Indonesia nyatanya juga mampu memproduksi mobil sport, yang diberi nama Selo, mobil ciamik ini diciptakan oleh pakar mesin, Ricky Elson.

Sayangnya mobil canggih ciptaan sang putra petir ini ditolak pemerintah Indonesia karena tidak lolos uji emisi ramah lingkungan.

Sementara pemerintah Indonesia menolak mobil canggih Selo ini, malaysia justru ingin meminang mobil canggih ini dan akan dikembangkan lebih lanjut.

2. Alat Terapi Kanker


Dr. Warsito Taruno telah berhasil menciptakan alat yang dapat menjadi terobosan baru yaitu therapy kanker electro capacitive cancer treatment (ECCT) yang membunuh sel kanker dengan berbasis energi rendah yang dipadukan dengan teknologi terapi kanker.

Hasilnya setelah diuji coba, alat ciptaannya berhasil memerangi kanker dari tubuh penderitanya. Sayang, alat canggih ciptaan Dr. Warsito ini tidak mendapat izin dari lembaga kesehatan Indonesia. Malahan ECCT menarik perhatian negara Jepang yang terkenal dengan kecanggihannya dan melakukan riset.

Hasil riset yang dilakukan oleh negara Jepang mengakui bahwa alatnya terbukti efektif memerangi sel kanker dibandingkan produk negara lain. Merasa puas dengan hasil penelitian, Jepang pun memesan ECCT.

3. Jet Engine Bracket


Temuan hebat ini ditemukan oleh duo kakak beradik Arfi'an dan Arie Kurniawan. Mereka mendesain komputer secara otodidak di internet, komputer pun mereka dapatkan dengan cara meminjam milik saudaranya.

Meski begitu, catatan prestasi mereka sungguh membanggakan. Mereka berhasil menjadi juara kompetisi 3D Design Engineeting untuk kategori Jet Engine Bracket (penggantung mesin untuk pesawat jet) yang diselenggarakan oleh General Electric (GE) di Amerika Serikat mengalahkan lebih dari 700 peserta dari 56 negara.

Mereka juga pernah mengalahkan doktor serta mahasiswa S3 di luar negeri pada kompetisi CAD (Computer Aided Design). Sebelumnya inovasi mereka ini sempat ditolak oleh Universitas Diponegoro.

4. Technologi Broadband


Kita wajib berbangga, karena jaringan 4G LTE yang saat ini digunakan diseluruh dunia didalamnya menggunakan salah satu konsep temuan orang Indonesia yaitu konsep dua Fast Fourier Transform (FFT). Dia adalah Dr. Eng. Khoirul Anwar yang saat ini dikenal sebagai pemilik paten teknologi broadband yang menjadi standart internasional ITU, baik untuk sistem teresterial di bumi maupun satelit di luar angkasa, juga sekaligus pemilik paten teknologi 4G berbasis OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing).

Sebagai dosen dan peneliti Dr. Eng. Khoirul Anwar ingin menciptakan dan berkarya di negeri tercintanya, yaitu Indonesia. Tetapi sampai saat ini kemampuannya belum banyak dibutuhkan oleh pemerintah.

5. Pemadam Api Cepat Ramah Lingkungan


Berbahan dasar kulit singkong yang selalu menjadi sampah, Randall Hartolaksono berhasil mengolah kulit singkong menjadi bahan anti api kelas dunia.

Dari penelitiannya ia berhasil menciptakan aneka produk anti api. Ada yang dimasukkan pada tabung semprot untuk memadamkan nyala api dan ada juga yang seperti cat, jika dioleskan pada kayu, akan membuat kayu tersebut bisa tahan api selama 200 tahun.

Produknya pun berhasil mendapat sertifikasi uji standart di beberapa negara, seperti Australia, Inggris dan Amerika. Tapi sayangnya Hartono tidak mendapat satuan lisensi atau sertifikat uji standar yang didapatkan dari Indonesia.

6. Kompor Ramah Lingkungan (Biomassa)


Seorang Dosen Fakultas MIPA Universitas Brawijaya, Muhammad Nurhuda berhasil menciptakan kompor biomassa, yaitu kompor ramah lingkungan.

Sesuai dengan namanya, kompor ini berbahan bakar kayu cacahan, ranting, dan tempurung kelapa, pelet, dan sawit.

Kompor biomassa ini justru laris di pasaran luar negeri seperti Norwegia, Peru, Meksiko, India, Kamboja, Timor Leste, serta negara-negara kawasan benua Afrika daripada di Indonesia. Alasannya Indonesia lebih memilih kompor gas elpiji yang dinilai lebih praktis dan efisien. [Fatimah]
Raihanah

Takhayul itu semua dongeng soal kultus, karena antikultus itu juga, sudah beratus-ratus kali saya ganti nama kesetiap orang yang tanya nama saya. mereka tidak benar-benar ingin tahu siapa nama anda. jadi buat apa anda beri tahu nama asli anda ke mereka? tadinya saya ingin pakai nama georgia, tapi kalau pakai nama itu, orang-orang pasti tidak akan percaya itu nama asli saya. jadi ... raihanah. sepertinya nama itu cocok.

Lebih baru Lebih lama