Pemuda adalah Solusi


Oleh Muhammad ‘Afif Wafa | Mahasiswa STAI Al Fatah, Cileungsi, Bogor


"Jika aku menghadapi masalah yang besar, maka yang ku panggil adalah pemuda" (Umar bin Khattab)


DI ERA saat ini, jika mendengar kata pemuda, maka yang terbesit pada pikiran kita adalah galau, bucin, pergaulan bebas, dan lain sebagainya. Tapi mengapa Kholifah Umar bin Khattab ketika menghadapi masalah yang besar beliau menyerahkannya kepada pemuda? 


Pada dasarnya pemuda adalah puncak dari kekuatan manusia yang sesungguhnya. Yang awalnya ketika dilahirkan menangis, lalu seiring berjalannya waktu bisa merangkak, berjalan hingga akhirnya menjadi seorang pemuda kemudian menua lalu meninggal dunia.


Jelas sekali bahwa pada awalnya kita lemah yaitu saat bayi, lalu kita menjadi kuat ketika menjadi pemuda dan akhirnya kembali lemah pada saat kita tua.


Sekarang mari kita bahas mengapa seorang kholifah yang kuat, hebat nan tangguh memberikan urusan besarnya pada pemuda, mengapa tidak kepada orang yang tua? Padahal orang tua lebih berpengalaman dibandingkan pemuda yang baru saja keluar dari masa anak-anak yang mana masa itu adalah masanya bermain.


Ada beberapa hal yang pemuda miliki dan tidak dimiliki lagi oleh orang yang sudah tua. Apakah itu? Mari kita bahas bersama-sama.


Pertama, pemuda mempunyai tubuh yang kuat. Tentu telah kita ketahui bahwa pemuda tubuhnya kuat. Naik motor tanpa mengenakan jaket dari Sabang sampai Merauke pun akal kebal dari masuk angin. Beda halnya dengan orang tua, naik motor 5 menit malemnya sudah minta dikerokin sama istrinya. Nah itulah contoh kecil yang membuktikan bahwa pemuda mempunyai fisik yang kuat.


Baca Juga : Sumpah Saya Masih Pemuda 


Kedua, mempunyai ambisi dan rasa ingin tahu yang tinggi. Pernahkah kalian mendengar kalimat yang sering sekali diucapkan oleh seorang pembicara dalam suatu acara ketika mereka memberikan sebuah kesempatan untuk para peserta bertanya tetapi semua hanya diam, dan akhirnya kata kata itu keluar "Pemuda ko ngga ada yang nanya, kaya di kuburan aja". Kalimat itu menjadi bukti bahwa pemuda mempunyai keaktifan, ambisi dan rasa ingin tahu yang tinggi. Tidak seperti orang-orang mati di kuburan yang hanya bisa terdiam.


Ketiga, daya ingat yang kuat. Ingatan seorang pemuda ibarat mengukir di atas batu, dan ingatan orang tua ibarat mengukir di atas air. Kalimat tersebut tidak asing lagi di telinga kita. Permisalan tersebut jelas sekali bahwa seorang pemuda itu mudah mengingat dan ingatannya kuat sehingga sulit untuk lupa, akan tetapi ketika sudah tua mengingatnya sulit tetapi hilangnya akan sangat mudah.


Baru tiga kelebihan saja sudah bisa menggambarkan bagaimana luar biasanya seorang pemuda, apalagi jika kita kupas lebih dalam lagi. Pasti akan sangat malu jika hingga saat ini kita belum bisa menyelesaikan masalah yang kecil, atau bahkan menjadi beban bagi orang lain. Bukannya menjadi solusi bagi masalah yang besar tetapi malah justru kita yang menjadi masalah bagi orang di sekeliling kita.


Itu yang bisa kami hidangkan untuk teman-teman. Semoga tidak membuat kita puas akan ilmu, sehingga akan terus mencari dari sumber dan referensi lain.


Tiada gading yang tak retak, tiada kesempurnaan melainkan kesempurnaan Alloh SWT.


Kritik dan saran selalu kami terima untuk kebaikan kami di kemudian hari.[] 

Lebih baru Lebih lama