Expo, ‎Bedah Buku & Talkshow Resmi Ditutup, AWG dan MUI Tegaskan Komitmen Indonesia untuk Palestina


Bendahara Majelis Ulama Indonesia (MUI) turut memberikan pemaparan dalam sesi diskusi bersama para narasumber Bedah Buku lainnya, Sabtu 15/11.
(Foto by Dokumentasi AWG) 

BASHIRAH NEWS.COM, BOGOR — Rangkaian Bulan Solidaritas Palestina (BSP) 2025 yang menghadirkan Expo, Bedah Buku, dan Talkshow yang diselenggarakan Aqsa Working Group (AWG) bekerja sama dengan STAI Al Fatah, Majelis Ulama Indonesia (MUI), PDS HB Jassin, BAZNAS, serta sejumlah lembaga mitra lainnya resmi ditutup pada Sabtu (15/11) di Aula HB Jassin, Perpustakaan Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
Rangkaian kegiatan hari ketiga sekaligus penutupan Expo, Bedah Buku dan Talkshow BSP 2025 mengusung tema "Dari Buku ke Nurani, Mengenal Palestina Lewat Lembaran Kata".

‎Pembukaan diisi sambutan sambutan dari beberapa tokoh diantaranya; wakil ketua BSP 2025 Rana Setiawan, ketua Presidium AWG Muhammad Anshorullah, Kepala Divisi Pengumpulan Retail Baznas RI Arief Budiman, kemudian dilanjutkan dengan sesi Bedah Buku & Talkshow hingga Expo dunia Palestina. 

‎Dalam sambutannya, Ketua Presidium Aqsa Working Group, Muhammad Anshorullah, menegaskan bahwa November menjadi bulan penting bagi AWG dan masyarakat Indonesia dalam mengokohkan solidaritas terhadap rakyat Palestina.

Ketua Presidium Aqsha Working Group, M. Anshorullah menyampaikan sambutannya pada acara Bedah Buku, Talkshow dan Expo, Sabtu 15/11.
(Foto by Dokumentasi AWG) 

‎“Ini tahun kelima kita menetapkan November sebagai Bulan Solidaritas Palestina. Pesan yang ingin kami sampaikan kepada dunia adalah bahwa pembelaan terhadap Palestina adalah panggilan hati nurani. 'Selama kemerdekaan Palestina belum diberikan dan Masjid Al-Aqsha belum dibebaskan, maka umat manusia memiliki tanggung jawab moral untuk menyerukan pembelaan'.” ujarnya.

‎Dalam sesi Expo, peserta disuguhi pameran foto Palestina, stand foto, miniatur Al Aqsha, serta pemutaran video dokumenter. Selain itu acara ini juga menghadirkan para penulis, akademisi, jurnalis, dan aktivis kemanusiaan Indonesia yang selama ini konsisten menyuarakan perjuangan Palestina melalui karya literasi dan advokasi publik.

‎Sesi Bedah Buku ini dipandu oleh DRS. Bunyan Saptomo membahas tiga buku penting yang sangat relevan dengan isu kemanusiaan dan perlawanan rakyat Palestina, diantaranya buku berjudul : "Diplomasi Bela Palestina dan Minoritas Muslim di Berbagai Negara di Dunia", "Free Palestine: Solution to the Humanitarian Crisis in the Land of the Prophets", "Mengemban Khadimul Ummah, Memperkokoh Shadiqul Hukumah" yang dikupas oleh Rachmat Asyari, dan Rifa Berliana Arifin, LC M.H.

‎Dalam sesi tersebut, Bendahara MUI, Dr. Erni Juliana A. Nasution, turut menyampaikan pesan kuat tentang pentingnya keberlanjutan solidaritas bangsa Indonesia.

‎“Selama langit Palestina masih gelap, selama bom masih mengguncang Gaza, dan selama rakyat Palestina belum merdeka di tanahnya sendiri, MUI akan terus bersuara. Solidaritas bukan pilihan, tetapi tanggung jawab suci atas nama iman, kemanusiaan, dan sejarah yang tidak boleh kita lupakan,” ujarnya.

‎Sebagai puncak acara, talkshow bertema “Menulis untuk Kemanusiaan, Ketika Palestina Menjadi Cermin Dunia” menghadirkan para tokoh dari dunia pers dan kemanusiaan. Diantaranya, Dr. Aat Surya Syafaat — Direktur UKW PWI Pusat, Chairul Akhmad — Jurnalis dan Aktivis Kemanusiaan, Desi Fitriani — Wartawan Senior Metro TV.

‎Para narasumber mengajak masyarakat, khususnya generasi muda, untuk berani menulis isu-isu kemanusiaan dan menjadi bagian dari suara global yang membela rakyat Palestina.

‎Acara ditutup dengan doa bersama dan penegasan bahwa literasi, advokasi, dan kontribusi nyata adalah jalan yang akan terus ditempuh bangsa Indonesia hingga Palestina merdeka. (Iffah Nazhifah)
Lebih baru Lebih lama