Berawal Dari Fitnah: Novel Terusir

photo by Google

Oleh Anwar Halim Hasibuan | Mahasiswa Semester V Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam, STAI Al-Fatah

Novel "Terusir" karya Hamka membawa pembaca ke dalam perjalanan hidup seorang perempuan bernama Mariah yang mengalami tekanan sosial dan penderitaan batin akibat fitnah dari keluarga suaminya. Buku ini mengangkat tema perjuangan hidup, cinta, dan kekecewaan yang menggugah perasaan serta pemikiran pembaca tentang keadilan dan kasih sayang dalam keluarga.

Mariah yang lembut dan cantik harus terusir oleh suaminya, Azhar, setelah terkena fitnah buruk dari keluarga Azhar. Dalam suasana malam yang gelap dan hujan, Mariah meninggalkan rumah dan anaknya, lalu menjalani kehidupan sulit sebagai pembantu di rumah keluarga Belanda. Kisah ini menampilkan berbagai konflik batin dan sosial yang dialami Mariah, termasuk rasa kehilangan, permusuhan, dan penyesalan yang mendalam.

Novel ini juga menggambarkan bagaimana stigma sosial dan tekanan lingkungan bisa menghancurkan kehidupan seseorang, terutama perempuan yang sering menjadi korban. Penulis Hamka mengajak pembaca untuk merenungkan ketidak adilan yang dialami Mariah yang tidak hanya berasal dari fitnah, tapi juga dari ketidak pekaan masyarakat terhadap nasibnya. Kisah ini juga mengangkat tema pengorbanan seorang ibu yang harus rela kehilangan kebersamaan dengan anaknya demi mempertahankan harga dirinya dan menjalani kehidupan yang penuh penderitaan.

Novel ini berhasil menghadirkan karakter yang kuat dan penuh dimensi psikologis, terutama pada tokoh Mariah yang lembut namun tangguh. Gaya bahasa Hamka yang sederhana namun padat makna membuat cerita mudah dihayati dan menyentuh hati. Pesan moral tentang bahayanya fitnah dan nilai keadilan sangat relevan dan penting sebagai kehidupan bersosial. Namun, beberapa pembaca mungkin merasa alur cerita menitik beratkan pada kesedihan yang mendalam tanpa banyak titik terang kebahagiaan, yang sekaligus menjadi kekuatan sekaligus kelemahannya.

Keunggulan lain novel ini adalah kemampuannya menyentuh ranah emosional pembaca secara mendalam, menjadikan pembaca tidak hanya sekadar mengerti kisah Mariah, tapi juga merasakan penderitaannya. Gaya penceritaan yang sederhana namun penuh makna membuat pesan moral tersampaikan dengan kuat tanpa terasa menggurui. Ini membuat novel "Terusir" menjadi karya sastra yang tidak lekang oleh waktu dan sangat relevan untuk dibaca oleh berbagai generasi.

Novel "Terusir" sangat direkomendasikan bagi pembaca yang tertarik dengan sastra bahasa dan ingin memahami dinamika sosial dan psikologis perempuan. Buku ini cocok untuk kalangan pelajar, mahasiswa, dan pecinta sastra yang mencari karya penuh makna dan pesan sosial mendalam. berguna bagi siapa saja yang ingin memahami dampak fitnah dalam kehidupan keluarga dan masyarakat.


Lebih baru Lebih lama