![]() |
Suasana Aksi Rutin Bela Palestina di depan gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta, Jum'at 10/10. (Foto by Syahus Sidieq) |
BASHIRAHNEWS. COM, BOGOR – Aqsa Working Group (AWG) kembali menggelar Seruan Aksi Jumat untuk Palestina edisi ke-27 di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta, Jumat (10/10/2025).
Aksi tersebut mengangkat tema “Dua Tahun Thufan Al Aqsa, Sumud Melawan Zionis Israel. Tolak Rencana Trump, Demi Al-Aqsa dan Palestina.”
Aksi dimulai pukul 16.00 hingga 17.00 WIB dengan diikuti oleh berbagai elemen masyarakat dan mahasiswa. Para peserta membawa bendera Palestina, poster perlawanan, serta menyerukan boikot terhadap produk pendukung Israel.
Aksi diawali dengan pembacaan Al-Qur’an, kemudian dilanjutkan dengan sambutan Ketua AWG, orasi, pembacaan puisi, hingga doa bersama. Kegiatan berjalan tertib dan penuh semangat solidaritas bagi rakyat Palestina
Thufan Al Aqsa atau Badai Al Aqsa merupakan peristiwa serangan balasan yang dilancarkan pejuang Hamas pada 7 Oktober 2023 terhadap wilayah pendudukan Israel.
Peristiwa ini menjadi simbol kebangkitan perlawanan Palestina dan memicu gelombang solidaritas global yang terus berlanjut hingga kini.
Melalui aksi pekan ini, AWG menyerukan bangsa Indonesia untuk bersatu, bergerak berjamaah, dan menolak rencana Trump demi pembebasan Al-Aqsa serta kemerdekaan Palestina.
Fathur Rohman saat menyampaikan orasinya di depan gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta, Jum'at 10/10.
(Foto by Syahus Sidieq)
Relawan AWG, Fathur Rohman, yang juga pernah tergabung dalam pelayaran Global Sumud Flotilla ke Gaza, menyampaikan harapannya.
“Saya percaya bahwa kemerdekaan Palestina akan datang, tidak lama lagi ke pangkuan umat Muslim,” kata Fathur dalam orasinya di depan Kedubes AS, Jakarta, pada Jumat (10/10).
“Pesan saya untuk semua — baik anak muda maupun orang tua — untuk terus semangat menyuarakan tentang kebebasan Palestina. Dengan adanya event kebersamaan kita di setiap pekan, di hari Jumat ini,” tambahnya.
Aksi ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Imamul Muslim Yakhsyallah Mansur.
Para peserta menegaskan, perjuangan harus terus dilakukan hingga Zionis Israel hengkang dari tanah Palestina serta menyerukan agar para pelaku dan kolaborator genosida diseret ke pengadilan internasional. (Redaktur Bashirah)