Palestina Raih Dukungan Global Capai Tingkat Mayoritas

Gedung Markas PBB ( Foto file - Anadolu Agency )

BASHIRAHNEWS. COM, BOGOR
– Dukungan internasional terhadap Palestina sebagai negara berdaulat mencapai tonggak sejarah baru. Dukungan tersebut diberikan oleh 157 dari 193 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), setara dengan 81% komunitas internasional.
 

Data tersebut dirilis Al Jazeera pada Selasa (23/9/2025) di sela Sidang Majelis Umum PBB ke-80. 

‎Selain itu gelombang dukungan terbaru muncul dari Inggris, Australia, Kanada, dan Portugal pada 21 September 2025, disusul oleh Prancis, Belgia, Luksemburg, Malta, dan Monako. 

‎Langkah sejumlah negara Eropa Barat ini dipandang sebagai terobosan penting di tengah meningkatnya krisis kemanusiaan di Gaza dan eskalasi permukiman ilegal Israel di Tepi Barat.

‎Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan bahwa momentum ini harus dimanfaatkan untuk mewujudkan perdamaian. 

“Waktu untuk perdamaian telah tiba. Kita hanya selangkah lagi kehilangan kesempatan itu selamanya. Waktu telah tiba untuk membebaskan sandera, menghentikan perang, pemboman, dan pengusiran,” ujarnya dalam sidang Majelis Umum PBB, CNBC Indonesia, pada Senin (22/9/2025).

Namun, Israel menolak keras pengakuan ini. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyebut keputusan negara-negara tersebut sebagai “hadiah bagi Hamas”.

‎Senada dengan itu, Duta Besar Israel untuk PBB Danny Danon menyebut pengakuan Palestina sebagai sebuah “sirkus”.

 Disamping itu Amerika Serikat juga tetap konsisten membela Israel dengan rekam jejak panjang penggunaan hak veto di Dewan Keamanan PBB, setidaknya lebih dari 50 kali sejak bergabung dengan PBB.

‎Pengamat internasional menilai gelombang pengakuan ini akan meningkatkan tekanan global untuk mendorong solusi dua negara.

‎Martin Griffiths, Direktur Mediation Group International, menyatakan pengakuan ini adalah langkah awal, namun tantangan besar masih menanti, terutama terkait blokade Gaza, pembangunan permukiman, dan agresi militer Israel yang terus berlangsung. (Redaktur Bashirah

‎Sumber : CNBC Indonesia, Al Jazeera & Le Monde (23/9), Reuters (22/9). 



Lebih baru Lebih lama