Sabar

Foto: penulis

Oleh Siti Julaeha | Mahasiswi Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam, STAI Al Fatah Cileungsi, Bogor

DIANTARA bentuk kesabaran adalah dengan menahan diri dari perbuatan yang tercela, mengikat lidah dari mengeluarkan kata-kata keluhan, serta pada akhirnya menanti sirnanya kesusahan.

Sabar itu seperti buah Shabir (sejenis tanaman obat) yang rasanya pahit. Akan tetapi hasil yang didapatkan setelahnya lebih manis dari pada madu.

Tidak mudah untuk mewujudkan sabar meski semua orang menginginkan buahnya. Adakalanya seseorang sanggup bersabar menghadapi musibah, namun kandas dan gagal untuk bersabar dalam menghindari maksiat. Tidak seorang pun yang dapat terlepas dari kepedihan jiwa, penyakit badan, kehilangan orang-orang yang kita sayang, dan kekurangan harta.

Sikap seorang mukmin dalam menghadapi musibah ini adalah menerimanya dengan penuh keridhoan dan ketenangan hati, sebab ia selalu dituntun oleh Dzat Yang Maha Membolak-balikkan hati dan penglihatan dengan penuh kelembutan. 

Karena ia mengetahui dengan keyakinan yang mantap bahwa apa-apa yang telah ditakdirkan Allah pastilah tidak akan luput darinya, dan apa-apa yang tidak ditakdirkan Allah untuknya tidak akan pernah menimpa dirinya.

Allah SWT berfirman:

وَلَنَبۡلُوَنَّكُم بِشَیۡءࣲ مِّنَ ٱلۡخَوۡفِ وَٱلۡجُوعِ وَنَقۡصࣲ مِّنَ ٱلۡأَمۡوَ ٰ⁠لِ وَٱلۡأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَ ٰ⁠تِۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّـٰبِرِینَ

“Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar”. (QS.al Baqarah:155)

Salah satu wujud kelembutan Allah dan Rahmat-Nya kepada hamba-hamba-Nya adalah Allah menetapkan ujian bagi mereka. Ujian yang menimpa hati biasanya berupa rasa takut, yang menimpa harta adalah kekurangan, dan yang menimpa jiwa adalah kematian.

Namun dalam firman Allah tadi disebutkan tentang seberapa besar ujian yang Allah berikan kepada hamba-Nya, yaitu dalam kalimat “بِشَيْءٍ " yang artinya “Dengan sedikit”.

Kenapa sedikit? 

Karena Allah Maha Mengetahui segala kelemahan yang ada pada diri hamba-Nya, Allah tidak akan menguji seorang hamba melebihi batas kemampuannya. Dan juga sebagai bentuk keringanan Allah , serta sebagai bentuk kasih sayang Allah kepada hamba-Nya.[]


    

Yuharriska

Jurnalis Bashirah Media

Lebih baru Lebih lama