Foto : istimewa
BASHIRAHNEWS.COM, GAZA - Israel dan dua kelompok utama bersenjata di Gaza, Hamas dan Jihad Islam, menyetujui gencatan senjata mulai Jumat (21/5), setelah sebelas hari melakukan pertempuran.
Sedangkan kelompok Hamas dan Jihad Islam membenarkan mereka sepakat melakukan gencatan senjata dengan Israel. Mereka menyatakan hal itu mulai berlaku pada Jumat (21/5) pukul 02.00 waktu setempat.
Hamas mengatakan gencatan senjata akan saling menguntungkan dan simultan. "Perlawanan Palestina akan mematuhi perjanjian ini selama Pendudukan (Israel) melakukan hal yang sama," kata penasihat media untuk kepala Hamas Ismail Haniyeh, Taher Al-Nono.
Gencatan senjata itu diusulkan oleh Mesir, Qatar dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
TV pemerintah Mesir melaporkan, Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi telah memerintahkan dua delegasi keamanan ke Israel dan Wilayah Palestina. Delegasi ini dikirim untuk bekerja demi menegakkan gencatan senjata.
Sejak serangan dimulai pada 10 Mei, pejabat kesehatan di Gaza mengatakan penduduk di Jalur Gaza yang tewas dalam peperangan antara Israel dan kelompok milisi Palestina yang berlangsung selama sebelas hari mencapai 232 orang, 65 di antaranya anak-anak.
Sementara yang luka-luka mencapai 1.900 orang. Hamas yang memerintah di Jalur Gaza menyebut sejumlah kawasan di wilayah itu hancur lebur akibat serangan Israel. Mereka menyatakan sekitar 120 ribu penduduk terpaksa mengungsi. Israel mengatakan telah menewaskan sedikitnya 160 pejuang di Gaza.
Pihak berwenang menyebutkan jumlah korban tewas di Israel mencapai 12 jiwa. Ratusan orang dirawat karena cedera dalam serangan roket yang menyebabkan kepanikan dan membuat orang bergegas ke tempat penampungan. [Mu'arofah]
Tags:
berita