Berinfaklah! Kain Kafanmu Tak Memiliki Kantong

 

Foto : Pinterest 

Oleh Arina Islami | Mahasiswi STAI Al-Fatah Cileungsi, Bogor


INFAK adalah memberikan sebagian harta kita kepada orang lain secara sukarela dan ikhlas, tanpa ada batasan waktu dan jumlahnya.

Telah sering kita mendengar, para da'i membacakan ayat-ayat Allah tentang perintah berinfak di jalan Allah. Tapi sudahkah kita mempraktikkannya?

Manusia merupakan makhluk sosial yang memiliki hati nurani. Sehingga sudah sepatutnya kita senantiasa membantu sesama, saling berbagi dengan apa yang kita miliki. Tidak mementingkan diri sendiri.

Allah swt berfirman :

وَاَ نْفِقُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَلَا تُلْقُوْا بِاَ يْدِيْكُمْ اِلَى التَّهْلُكَةِ  ۛ  وَاَ حْسِنُوْا  ۛ  اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ

"Dan infakkanlah (hartamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu jatuhkan (diri sendiri) ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri, dan berbuat baiklah. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik." (QS. Al-Baqarah/2 : 195)

Allah swt memerintahkan kita untuk berinfak di jalan Allah. Karena hal tersebut merupakan suatu perbuatan terpuji yang disukai Allah swt. Tentunya kita semua ingin dicintai oleh-Nya, bukan?

Harta yang kita kumpulkan tidak akan dibawa mati, karena kain kafan yang akan kita pakai nanti, tidak menyediakan kantong untuk menyimpan semua uang yang kita banggakan di dunia ini.

Namun, harta yang kita miliki selama di dunia, ternyata bisa menjadi penolong di akhirat kelak.

Rasulullah Saw bersabda :

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلا مِنْ ثَلاثَةٍ : إِلا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

“Jika manusia mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: (1) sedekah jariyah, (2) ilmu yang diambil manfaatnya, (3) anak shalih yang selalu didoakan orang tuanya.” (HR. Muslim, no. 1631)

Dari hadis di atas, salah satu amal yang tidak akan terputus, meskipun kita telah meninggal adalah sedekah jariyah.

Ketika kita berinfak di jalan Allah dengan sedekah jariyah, seperti menggali sumur, membantu anak yatim dan korban bencana, ikut menyumbang dalam pembangunan masjid atau madrasah, serta berpartisipasi dalam pengadaan mushaf Qur'an di suatu mushola, maka insya allah amal tersebut menjadi ladang pahala yang akan menolong kita di akhirat.

Para pembaca yang budiman, sudah seharusnya hati kita terketuk dan mulai membiasakan diri menginfakkan harta kita untuk kebaikan umat. Imbas dari menolong orang lain akan kita rasakan nantinya. Allah tidak pernah mengingkari janji-Nya.

Allah swt berfirman :

مَنْ ذَا الَّذِيْ يُقْرِضُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضٰعِفَهٗ لَهٗۤ اَضْعَا فًا کَثِيْرَةً ۗ وَا للّٰهُ يَقْبِضُ وَيَبْصُطُ ۖ وَ اِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ
"Barang siapa meminjami Allah dengan pinjaman yang baik, maka Allah melipatgandakan ganti kepadanya dengan banyak. Allah menahan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan."
(QS. Al-Baqarah/2 : 245)

Maka jangan ragu berinvestasi dengan-Nya. Allah akan membalas dengan berkali-kali lipat. Keuntungan dari berinvestasi dengan Allah akan kita dapatkan, baik di dunia dan juga di akhirat.[]





Lebih baru Lebih lama