![]() |
Foto : Tempo |
BASHIRAHNEWS.COM, LEMBATA - Seperti diberitakan Okezone, Antonius Atu (51) seorang pengungsi erupsi Gunung Ile Lewotolok di Lembata, Nusa Tenggara Timur, meninggal dunia karena sakit dyspnoe cerorisis (sesak napas), Jumad (11/12).
“Antonus Atu, masuk Rumah Sakit Umum Daerah Lewoleba pada tanggal 9 Desember 2020, Almarhum Antonius Atu adalah mandiri yang tinggal di rumah warga di Kelurahan Selandoro, karena sakit maka dijemput ke posko utama untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, selanjutnya ia dirujuk dan dirawat di ruang Interna,” ujar Kordinator bidang Humas Penanggulangan erupsi Ile Lewotolok, Markus Labi Waleng, Jumad (11/12/2020).
BACA JUGA : BEM STAI Al-Fatah Galang Dana untuk Korban Erupsi Ile Ape
Ia mengatakan, pihak Rumah Sakit Umum Daerah Lewoleba akan menanggung seluruh biaya berobat termasuk biaya ambulance. Pemerintah daerah juga membantu menyediakan peti jenazah bagi almarhum Antonius.
“Pemerintah Kabupaten Lembata memfasilitasi dengan menyiapkan peti jenazah, juga menyiapkan ambulance dan membebaskan segala biaya,” ungkap Markus Waleng.
Total pengungsi yang meningal akibat sakit sudah 3 orang pasca erupsi. Maka pemerintah Lembata meminta para pengungsi tetap menjaga kesehatan dan selalu menggunakan masker saat berada di luar rumah dan taat protokol kesehatan. [Arina Islami]
Ia mengatakan, pihak Rumah Sakit Umum Daerah Lewoleba akan menanggung seluruh biaya berobat termasuk biaya ambulance. Pemerintah daerah juga membantu menyediakan peti jenazah bagi almarhum Antonius.
“Pemerintah Kabupaten Lembata memfasilitasi dengan menyiapkan peti jenazah, juga menyiapkan ambulance dan membebaskan segala biaya,” ungkap Markus Waleng.
Total pengungsi yang meningal akibat sakit sudah 3 orang pasca erupsi. Maka pemerintah Lembata meminta para pengungsi tetap menjaga kesehatan dan selalu menggunakan masker saat berada di luar rumah dan taat protokol kesehatan. [Arina Islami]
Tags:
berita