Normalnya seorang wanita akan haid atau menstruasi setiap bulan. Namun, baru-baru ini di media sosial (medsos) sempat viral sebuah video yang berisi pengakuan seorang wanita telat haid sampai 10 bulan. Di dalam video yang sama, wanita tersebut mengaku sudah melakukan pemeriksaan dan didiagnosis mengalami PCOS. Apa itu?
Terlambat haid bisa disebabkan oleh
beberapa hal, mulai dari kehamilan hingga mengalami sindrom polikistik ovarium (polycystic
ovarian syndrome/PCOS). Secara umum, PCOS adalah kondisi yang terjadi karena
ada gangguan hormon pada wanita. Umumnya, penyakit ini terjadi pada wanita yang
berada di usia subur. Wanita yang mengalami PCOS cenderung memiliki kadar
hormon maskulin, yaitu hormon androgen berlebih. Nah, biar lebih jelas cari
tahu fakta seputar PCOS pada penjelasan berikut.
PCOS terjadi saat hormon androgen
atau hormon maskulin pada tubuh wanita lebih banyak dari jumlah seharusnya.
Alhasil, ketidakseimbangan hormon tersebut mengakibatkan berbagai gangguan,
termasuk terlambat menstruasi hingga masalah pada kesuburan. Ada beberapa fakta
yang perlu diketahui seputar PCOS, di antaranya:
1.Dampak Kelebihan Hormon
Kelebihan hormon androgen pada tubuh
wanita bisa memicu PCOS. Hal itu kemudian mendorong ovarium atau indung telur
untuk memproduksi banyak kantung berisi cairan. Dampaknya, sel telur menjadi
tidak berkembang sempurna bahkan gagal dilepaskan secara teratur.
2.Muncul Saat
Pubertas
Sindrom PCOS muncul disertai dengan
beberapa gejala, biasanya gejala sindrom ovarium polikistik bisa dikenali saat
pubertas atau pada saat mengalami haid pertama. Namun, gejala sindrom ini juga
bisa saja baru dialami saat dewasa atau periode tertentu, seperti saat
mengalami kenaikan berat badan secara signifikan.
3.Gangguan Menstruasi
Salah satu gejala khas dari PCOS
adalah gangguan menstruasi. Pengidap sindrom ini memiliki periode menstruasi
yang tidak teratur, tidak haid, atau malah mengalami haid berkepanjangan dengan
darah menstruasi yang mengalir deras.
4.Gejala Fisik Pria
Karena disebabkan oleh tingginya
hormon maskulin androgen, PCOS bisa membuat pengidapnya
mengalami gejala fisik seperti pria. Sindrom ini bisa menyebabkan wanita
mengalami kebotakan, muncul jerawat yang parah, hingga tumbuh rambut lebat di
wajah dan tubuh (hirsutisme).
5.Kista hingga Kemandulan
PCOS bisa menyebabkan pengidapnya
mengalami kista ovarium. Sebab, pada pengidap penyakit ini ditemukan
kantong-kantong kista di sekitar ovarium atau sel telur. Selain itu, sindrom
ovarium polikistik juga bisa menyebabkan pengidapnya mengalami kemandulan atau
masalah kesuburan.
6.Faktor Genetik
Penyebab pasti PCOS masih belum
diketahui hingga kini. Namun, ada beberapa faktor yang disebut bisa
meningkatkan risikonya, salah satunya faktor genetik. PCOS disebut lebih rentan
terjadi pada wanita yang memiliki anggota keluarga dengan penyakit yang
sama.
7.Risiko Diabetes
Selain menyebabkan gangguan menstruasi dan masalah kesuburan, PCOS juga bisa meningkatkan risiko diabetes pada pengidapnya. Sebab, salah satu faktor yang diduga bisa menjadi penyebab kondisi ini adalah kelebihan hormon insulin, yaitu hormon yang menurunkan kadar gula di dalam darah. Saat hormon ini berlebih, tubuh akan meningkatkan produktivitas hormon androgen. Semakin lama, sensitivitas tubuh terhadap insulin menjadi menurun. Selain diabetes, pengidap PCOS juga rentan mengalami tekanan darah tinggi.
[Fatimah]