Belajar Dari Propaganda Media Dalam Revolusi Libya

 


Muammar Muhammad Abu Minyar Khadafi atau Gaddafi adalah seorang tokoh revolusi dan politikus asal Libya. Ia berkuasa di Libya sebagai Kepala Revolusioner Republik Arab Libya dari tahun 1969 hingga 1977 dan kemudian sebagai "Pemimpin dan Penuntun Revolusi" Jamahiriyah Arab Libya dari tahun 1977 hingga 2011.

 

Gaddafi sebenarnya sosok pemimpin yang ideal, meskipun kehidupan pribadinya penuh dengan glamor dan kemewahan. Di bawah kendalinya, Libya menjadi salah satu negara paling makmur di dunia.



Pada Arab League Summit, Gaddafi berambisi membuat mata uang tunggal yang akan digunakan oleh semua negara afrika, dinar emas. Mata uang ini benar-benar terbuat dari emas dan disebut-sebut bisa melepaskan sebuah negara dari jeratan utang serta inflasi nilai mata uang.

 

Agar dapat bersaing dengan US Dollar dan Euro, mereka menjual minyak dan hasil SDA di seluruh dunia menggunakan dinar emas. Jika itu terjadi secara berkelanjutan, maka akan menyebabkan perekonomian di AS hancur dan membuat sistem ekonomi elit global sekarang berakhir.

 

Baca jugaSitus Megalitikum Gunung Padang


Pergerakan itu pastinya tidak disambut baik oleh para elite yang menguasai seluruh bank sentral di dunia. Akibat rencana ini, negara barat meradang terutama AS yang keberadaan dolarnya sebagai dewa uang akan tergusur serta tak laku jika dinar emas yang berharga itu ada.

 

Akhirnya Pada 2011, kepemimpinan Gaddafi digulingkan seteläh ia berkuasa selama 42 tahun. Atas nama revolusi, ia dikepung oleh rakyatnya sendiri.

 


Ia tertangkap oleh pemberontak ketika sedang berusaha melarikan diri di dalam pipa saluran drainase. Ia diseret dan diperlakukan seperti binatang hingga akhirnya ia tewas setelah tertembak oleh peluru pemberontak tidak lama setelah ia tertangkap, tanpa dialog tanpa penjelasan! 


 

"Apa salahku sampai kalian tega memperlakukanku seperti ini?" ucap gaddafi dalam video amatir yang tersebar ketika penangkapannya. Tidak lama setelah itu, ia ditembak secara misterius oleh orang-orang yang menangkapnya, hingga saat ini masih belum diketahui siapa yang menembaknya. Sebuah misteri yang belum terungkap namun sangat familiar. Mirip dengan kasus penggulingan pemimpin hebat lainnya seperti Jhon F Kennedy, Ir Soekarno dan masih banyak lagi.

 

Kini, setelah 9 tahun revolusi, rakyat Libya hancur lebur dalam perang saudara yang tak berkesudahan, ribuan orang meninggal dan tidak sedikit rakyat yang mengungsi. Bahkan kini rakyatnya mulai menyadari bahwa revolusi hanyalah propaganda dan konspirasi internasional.


 

Sebuah pembelajaran untuk kita kaum muda dan calon jurnalis. Betapa dahsyatnya media bisa merubah nilai dan karakter seseorang demi sebuah kepentingan. Media sanggup menghipnotis jutaan manusia. Bahkan media dapat digunakan sebagai alat untuk mengontrol populasi dunia. Media juga sanggup merubah persepsi kita tentang apapun. Maka siapapun yang menguasai media dan informasi, dia sanggup mengontrol dunia.

 

Seperti kata Alm. Imam Muhyidin Hamidy

 The power of the media can turn a worm look like a dragon, and a dragon looks like a worm

Kekuatan media dapat mengubah cacing terlihat seperti naga, dan naga terlihat seperti cacing”.



Lebih baru Lebih lama