Atlet Legendaris Eduardus Nabunome Tutup Usia




Bashirahnews.com, Bogor - Eduardus Nabunome, mantan pelari jarak jauh pada era 1980-an, tutup usia, pukul 21.20 WIB, Senin (12/10). Pria yang kerap di pangil Edu meninggal karena penyakit jantung yang dideritanya dan sempat di rawat di RS Jantung Harapan Kita. 


Eduardus adalah pemegang rekor di sejumlah nomor yang hingga kini belum mampu dipecahkan oleh atlet lain di Indonesia.


Meninggalnya mantan atlet lari nasional ini menjadi kehilangan besar bagi jajaran Pengurus Atletik Seluruh Indonesia (PASI) DKI Jakarta, tempat mendiang mendedikasikan sisa perjalanan karirnya sebagai pelatih Pelatda Atletik.


Ketua Umum PASI DKI Jakarta Mustara Musa, mengatakan Edu adalah pribadi yang baik. Ia memiliki dedikasi yang tinggi dalam usahanya menggenjot prestasi atlet di Jakarta.


"Sebagai pelatih memang beliau belum lama, namun memiliki dedikasi yang baik. Ia bahkan berhasil mendidik salah satu anaknya menjadi atlet jarak jauh putri potensial, yang tahun lalu dipanggil pelatnas di usia remaja," kata Mustara saat dihubungi, Selasa (13/10).

Baca Juga : Najwa Shihab Peringkat Pertama Sosok Paling Dikagumi di Indonesia 


Edu sudah sejak Sabtu, (10/10) dirawat di rumah sakit. Semula Edu akan menjalani pemasangan ring. Upaya tersebut tertunda karena ayah enam anak itu paru-parunya mengalami pencairan sehingga dokter tidak berani melakukan tindakan pemasangan ring.


Berpulangnya Edu menambah catatan bintang olahraga Indonesia yang meninggal di masa Covid-19. Sebelumnya olahraga nasional kehilangan mantan atlet renang andalan Lukman Niode, Ketua Umum PB PASI Mohamad Bob Hasan dan mantan Menpora Abdul Gafur.


Maria Lawalata mengaku sangat sedih dan kehilangan. Maria adalah mantan atlet marathon putri dan peraih medali emas penentu kontingen Indonesia. 


Maria sempat menjenguk Edu di rumah sakit. Dikutip dari laman resmi KONI, Maria menyebutkan kondisi Edu memang cukup kritis.


”Waktu tadi sore saya ke rumah sakit, akan ada tindakan pemasangan ring ke jantung Eduardus namun ditunda karena ada pencairan di paru-paru,” katanya.


Selama aktif menjadi atlet nasional, Edu menorehkan prestasi gemilang di cabang olahraga atletik. Ia mencatatkan rekor nasional marathon hingga hari ini dengan catatan waktu dua jam 19 menit, serta sejumlah rekornas lainnya.


Eduardus Nabunome mencatat hattrick medali emas di nomor lari 10.000 meter putra SEA Games sejak 1987, 1989 dan 1991. Selain itu, di nomor lari 5.000 meter putra juga meraih emas pada SEA Games 1987 dan 1989, dan juga lari marathon di SEA Games 1997.


Menurut Mustara, catatan prestasi yang pernah dicapai Edu merupakan inspirasi semangat yang semestinya ditiru atlet-atlet remaja.


"Saya berharap dengan prestasi Edu itu bisa menginspirasi kalangan atlet untuk meniru prestasi yang lebih hebat. Atlet bisa berlatih lebih giat agar muncul kebangkitan atlet jarak jauh dan marathon baru lainnya. Selain itu kompetisi juga harus tertata dan berjenjang dengan lebih baik," kata Mustara.


Saat ini, jenazah Eduardus Nabunome disemayamkan di rumah duka, Jalan SMA 48, RT 007/01, Gang H Kuntet, Kelurahan Pinang Ranti, Kampung Makassar, Jakarta Timur.

Lebih baru Lebih lama